Jumat, 16 Oktober 2015

Mungkin Begitulah Cinta (?)

Pagi ini saya bertemu dua pasang suami istri yang sudah tidak muda lagi. Kalau saya melihat romantisnya pasangan muda-mudi dimabuk cinta, foto romantis gaya segalanya, menulis status atau cerita seindahnya, itu biasa. Tapi pagi ini, saya melihat ke'romantis'an lain yang bisa terlihat biasa, tapi buat saya itu luar biasa.

Seorang bapak sakit, tapi (maaf) bawel, sombong, angkuh akan profesi dan kemampuan finansialnya, ngotot pula... Sedangkan istrinya sabar, si ibu tidak lantas menyetop kata-kata si suami. Mungkin beliau tahu, suaminya bisa emosi dan marah-marah. Apa yang dilakukan si ibu sebagai istri? Dia berusaha menyabarkan karyawan kesehatan yang tampak sekali tidak suka dengan kelakuan suaminya. Si ibu memberi kode dengan senyum dan bahasa mata pada si karyawan, seolah meminta maaf karena kata-kata si suami. Si karyawan melihat si ibu, dan mencoba sabar menghadapi si bapak. Lalu si ibu berusaha mengajak suaminya menyudahi ocehannya, dan mengajak duduk menunggu giliran antre dengan pelan-pelan dan sabar juga.
Mungkin begitulah cinta. Seperti apapun pasangan, mungkin orang lain bisa melihat jeleknya, tapi kita bisa melihat baiknya. Manusia tidak ada yang sempurna memang, pasangan kita juga manusia yang tidak sempurna. Tinggal bagaimana kita menerima dan menghadapinya. Salut pada si istri.

Kemudian satu pasang lagi, si istri yang sakit. Keduanya tampak baik-baik saja dan memang orang baik, ramah, sopan. Yang membuat salut adalah, dengan kondisi yang terhitung sudah kakek-nenek, tampak mereka berdua memakai jaket yang sama warnanya. Sepertinya jaket couple. Dan si kakek memegang kunci motor. Jadi, bisa disimpulkan mereka pergi berdua saja berboncengan (?) Terlepas dari pertanyaan tentang anak yang tidak mengantar, apakah pergi berdua dengan motor, atau apalah... Mereka tampak romantis saja berdua. Si nenek sempat bingung karena biaya pengobatan yang dirasa mahal, sementara si suami dengan tenang berkata: "nggak papa, nggak papa, yang penting sembuh,"
Mungkin begitulah cinta. Apapun yang terjadi, bagaimanapun kondisi pasangan, kapanpun waktu berlalu, semua dihadapi bersama dengan kasih sayang. Salut pada si suami.

Mungkin... Begitulah cinta. Semoga aku, dan kita semua, memiliki pasangan yang penuh cinta, kasih sayang, dan keromantisan... Sampai umur tua, sampai ke surga.
Aamiin ^_^


Ciledug, 27 April 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar