Pagi ini saya bertemu dua pasang suami istri yang sudah tidak muda lagi.
Kalau saya melihat romantisnya pasangan muda-mudi dimabuk cinta, foto
romantis gaya segalanya, menulis status atau cerita seindahnya, itu
biasa. Tapi pagi ini, saya melihat ke'romantis'an lain yang bisa
terlihat biasa, tapi buat saya itu luar biasa.
Seorang bapak sakit, tapi (maaf) bawel, sombong, angkuh akan profesi
dan kemampuan finansialnya, ngotot pula... Sedangkan istrinya sabar, si
ibu tidak lantas menyetop kata-kata si suami. Mungkin beliau tahu,
suaminya bisa emosi dan marah-marah. Apa yang dilakukan si ibu sebagai
istri? Dia berusaha menyabarkan karyawan kesehatan yang tampak sekali
tidak suka dengan kelakuan suaminya. Si ibu memberi kode dengan senyum
dan bahasa mata pada si karyawan, seolah meminta maaf karena kata-kata
si suami. Si karyawan melihat si ibu, dan mencoba sabar menghadapi si
bapak. Lalu si ibu berusaha mengajak suaminya menyudahi ocehannya, dan
mengajak duduk menunggu giliran antre dengan pelan-pelan dan sabar juga.
Mungkin begitulah cinta. Seperti apapun pasangan, mungkin orang lain
bisa melihat jeleknya, tapi kita bisa melihat baiknya. Manusia tidak
ada yang sempurna memang, pasangan kita juga manusia yang tidak
sempurna. Tinggal bagaimana kita menerima dan menghadapinya. Salut pada
si istri.
Kemudian satu pasang lagi, si istri yang sakit. Keduanya tampak
baik-baik saja dan memang orang baik, ramah, sopan. Yang membuat salut
adalah, dengan kondisi yang terhitung sudah kakek-nenek, tampak mereka
berdua memakai jaket yang sama warnanya. Sepertinya jaket couple. Dan si
kakek memegang kunci motor. Jadi, bisa disimpulkan mereka pergi berdua
saja berboncengan (?) Terlepas dari pertanyaan tentang anak yang tidak
mengantar, apakah pergi berdua dengan motor, atau apalah... Mereka
tampak romantis saja berdua. Si nenek sempat bingung karena biaya
pengobatan yang dirasa mahal, sementara si suami dengan tenang berkata:
"nggak papa, nggak papa, yang penting sembuh,"
Mungkin begitulah cinta. Apapun yang terjadi, bagaimanapun kondisi
pasangan, kapanpun waktu berlalu, semua dihadapi bersama dengan kasih
sayang. Salut pada si suami.
Mungkin... Begitulah cinta. Semoga aku, dan kita semua, memiliki
pasangan yang penuh cinta, kasih sayang, dan keromantisan... Sampai umur
tua, sampai ke surga.
Aamiin ^_^
Ciledug, 27 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar